Thursday, December 15, 2011

Hitamnya Kopi Ulee Kareng di Warkop Solong Banda Aceh

Di Aceh ini banyak yang menarik. Pikiran 'adventuring' saya langsung berjalan, untuk mencoba-coba apa yang khas dari daerah Cut Nyak Dien ini. Dari mulai, Masjid Baiturrahman, Ayam Lepas, Ayam Tangkap, Becak, Kopi Aceh, Musium Tsunami, sampai dendeng Aceh menjadi pilihan bagi para pelancong yang bertandang ke bumi Serambi Mekkah.


Okelah satu-satu saya cobain... he. Dan..., sampailah saya dan teman-teman ke warung kopi yang ada di Pasar Ulee Kareng. Warung kopi ini berada di tepi jalan T. Iskandar. Tempatnya adem dan luas, nyaman buat minum kopi. Namanya Warung Kopi Solong.
Akhirnya saya pesan satu cangkir kopi. Di warung ini kita bisa melihat jelas bagaimana kopi ini diracik di dapur sebelum disajikan ke pembeli. Hmm, makin semangat nih buat nyobain. Kopi pun tersaji di meja, disuguhkan dengan beberapa makanan pendamping khas Aceh. Saya pun mencicipi kopi ini, pahit sekali. Sangat pahit dari kopi biasa. Tambahkan gula secukupnya untuk memberi rasa manis. Memang kopi ini disajikan dengan gula yang belum dicampur, jadi pembeli sendiri yang menambahkan gula ke kopinya. Hmm, sedap...


Di warung kopi ini juga kita bisa membeli bubuk kopi yang bisa kita bawa pulang. Saya membeli 1/4 kilo kopi bubuk, harganya Rp. 18.000. Sekedar buat oleh-oleh untuk yang di rumah.


Warkop Solong menyapa pengunjungnya


Meracik kopi sepenuh hati


Logo Warkop Solong, jadi ingat logo Star Buck Coffee


Dua bungkus kopi bubuk Ulee Kareng


Tumpukan kopi bubuk untuk yang ingin ngopi di rumah


Kopi Ulee Kareng yang hitam, masih pahit karena belum diberi gula


Hidangan pendamping khas Aceh buat teman ngopi




Kresek Warkop Solong


---
Teks dan Foto oleh Chandra
Pagi hari yang cerah
di Peunayong, Banda Aceh
15 Desember 2011

No comments:

Post a Comment



IP